Halo. Hari ini hari selasa. Tidak ada yang istimewa. Saya
menulis hal ini ditengah tengah carut marutnya pikiran saya dalam penulisan
laporan fisiologi yang dikumpul hari Sabtu padahal saya ada kegiatan hari itu
ditambah LO saya yang nda biasanya sebejibun ini. Sebenarnya saya nda se
semangat biasanya menulis.. tapi saya cuma pengen nulis entah kenapa, saya juga
gak terlalu pengen bagian ini dilihat para readers, mungkin bagi kalian aLay,
terserahlah.. entah kenapa saya sudah tidak peduli lagi. Oke saya akan mulai
bercerita, dan jujur saya bingung mulainya lewat mana..
Jujur saya sedih dengan diri saya. Diri saya yang berusaha
untuk segalanya. Berusaha tak peduli. Berusaha berpura pura. Dan berusaha yang
lainnya. Jujur saya benci dengan keadaan saya yang seperti ini. Saya tipe orang
yang tidak suka membenci keadaan, tapi untuk yang satu ini entah kenapa mungkin
pengecualian. Saya benci dengan diri saya yang tidak bisa melupakan bayang
bayang seseorang. saya benci dengan diri saya yang masih saja berdebar debar.
Mungkin bukan benci, namakan sendiri lah namanya..
Semua orang berusaha menasehati saya. Saya tipe orang yang
lebih senang mendengar nasihat seseorang dan mengambil yang baiknya menurut
saya. Saya berusaha menerimanya. Semua saya terapkan tapi tetap saja tidak mau
hilang. Banyak metode. Sampai akhirnya teman saya yang Colo berkata “cinta itu
seperti energi, dia tidak dapat dihilangkan tapi dia hanya bisa berubah bentuk”
saya rasa hal ini memiliki kesamaan makna dengan kamu tidak bisa membuka hatimu
kecuali kamu menemukan cinta yang baru.
Saya akan berhenti di sini. Saya tak mungkin menyalahkan
keadaan. Karena keadaan serta masalah-lah yang membuat kita dewasa. Mungkin hal
ini merupakan proses pendewasaan yang hanya baru saja saya harus lewati. Saya
sangat bangga mempunyai teman teman yang sangat perhatian kepada saya. Saya
benar benar nggak tau harus gimana selain berdoa. Saya bilang gini, ya alloh
jangan jadikan hati saya terpaut pada seharusnya yang tidak diterpautkan, saya
tau ini yang terbaik yang engkau berikan. Saya hanya memohon, siapapun dia yang
nantinya bersama saya. Jangan biarkan dia melukai hati saya. Saya tidak dalam
kondisi galau. Ini hanyalah bentuk curhatan yang saya tulis diblog saya.
Terserah orang mau bilang apa. Semoga ke depan segalanya berjalan dengan
lancar, apapun itu. Makasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar