Rabu, 31 Mei 2017

Terpisah

Lagi kepikiran, rasanya sedih liat kondisi kita sekarang. Contoh kecilnya shalat di masjid, kadang sudah tau ada shaf yang kosong harus diisi malah tidak diisi,alasannya, gak enak sama yang disamping, maunya nanti disuruh isi baru mau isi. Kadang gitu ya, kebanyakan gak enaknya kita. Pernah dengar cerita omnya nabi muhammad gak jadi masuk islam gara-gara gak enak sama kaumnya ?. Terus, disisi lain karena kita maunya juga bikin status buat reminder diri sendiri, sekaligus nyebar kebaikan ke teman-teman malah dinyinyirin "itu akun dakwah atau akun pribadi sih?" "Ubah akun aja gih", padahal kita hanya mau menerapkan apa yang dikatakan dalam surat ali imran ayat 104. Kita kadang kurang sadar, terbuai dengan gemerlap dunia, bahwa kita sekarang sangat jauh dari aturan islam, liat hal yang harusnya jadi sunnah dikiranya bid'ah,mau belajar ilmu agama lebih dalam dikiranya radikal, semoga allah selalu beri kita kemudahan dalam menuntut ilmu agama, amiin :)

BELAJAR DARI BAJU BOLONG

Seakan tertawa mengingat perkara yang tadi terjadi, ketika mengecek tumpukan baju, ada salah satu baju yang bolong tengahnya, saya bergegas ingin menjahitnya. Saran dari bapak saya, untuk yang bolong ditengahnysa sebaiknya ambil kain sisa, Karena bajunya sudah melar tidak cocok lagi untuk dijahit sambung seperti pada umumnya. Sejenak saya terhenti, entah kenapa saran bapak saya itu seperti keadaan yang terjadi sekarang, kalo ada hukum yang tidak sesuai atau sudah tidak cocok, maka solusinya direvisi, solusinya dibuat sesuai dengan perkembangan zaman, bukan kah sudah di sediakan solusinya dari islam ? kembali pada Al-Qur’an dan As sunnah, mengapa lagi harus buat peraturan-peraturan tandingan yag sejatinya belum tentu sesuai dengan syariat islam ? kita ini mahluk ciptaan, bukan pencipta, dan sejatinya ciptaan itu tunduk sama penciptanya ibarat kita sudah dikasi manual book untuk hidup didunia, tapi malah mencari manual book lainnya – silahkan cek al maidah ayat 50

LGBT

Tidak cukupkah kisah dihancurkannya kaum Sodom menjadi pelajaran bagi kita ?
Bisakah diterima akal tentang apa yang dilakukan oleh kelompok ini?
Kenapa harus toleransi sama mereka yang orientasi seksualnya menyimpang ?
Toh Allah sudah mencipakan kita berpasang-pasangan, bukan dengan menyukai sesama jenis
Hari ini menjadi pertanyaan besar mengapa kelompok LGBT bisa semakin besar gaungnya
Bayangkan saja tanpa kita duga pertumbuhan LGBT d Indonesia telah mencapai angka 3% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia
Karena terbiasa dengan kata melambai, Karena menganggap hal tersebut adalah hal wajar maka kelompok ini masih tetap ada.
Semua elemen punya peran penting untuk menyelamatkan mereka yang krisis identitas ini
Bentengi diri dengan iman dan islam, belajar serta menkaji islam lebih dalam, toh hidup bukan berputar tentang hawa nafsu belaka
Ketika kau belajar tentang islam, kan kau temukan nikmarnya berukhuwah. nikmatnya menjalankan aturanaya dan tentunya nikmat mencintai dan membenci Karena allah
Semoga terkuatkan, jangan mudah terseret arus zaman ya 

Selasa, 23 Mei 2017

Tanpa sadar


Hari ini banyak yang kita tidak sadari
Tanpa sadar sudah menceritakan aib orang lain
Tanpa sadar meng-iya-kan perilaku LGBT ditengah kehidupan kita
dan tanpa sadar dengan mudah menilai orang dari luarnya saja

Karena terbiasa menilai, terbiasa disuguhkan hal yang tergolong instan, karena begitu menariknya kehidupan orang lain.
Padahal kalo dipikir, gibah/gossip itu makan daging saudaranya sendiri, sekali lagi tanpa sadar.
Karena sudah biasa-karena sudah mendarah daging-karena sudah jadi bagian dari aktivitas.
Siapa mau disalahkan ? pertanyaan sebaliknya, mau siapa yang disalahkan ? gak ada

Jika dicermati kembali, tidak ada untungnya kita tahu masalah mereka
Hakikatnya manusia memang seperti itu, memuaskan hawa nafsunya termasuk gibah serta perilaku menyimpang social lainnya
Kadang malu sama tulisan sendiri, rasanya seperti nasihati diri sendiri, kenapa mudah sekali menuruti hawa nafsu.

Semoga ketika kamu baca tulisan ini, kamu tersadarkan-bahwa kita sudah sangat terseret jauh dari kehidupan islami yang seharusnya kita amalkan, sekali lagi tanpa kita sadari.

#NoteToMySelf-230517

Minggu, 21 Mei 2017

Menulis = Kehidupan


Menulis itu seperti memlilih. Kita bisa memilih hal apa yang ingin kita tulis, apa yang ingin kita tampilkan, agar pembaca dapat mengerti tulisan kita.

Kehidupan ibaratnya seperti itu, memilih, apakah ingin konsisten melakukan perbuatan yang melanggar syariat, atau taat terhadap aturan agama.

Enaknya Tulisan, kalo salah sisa dihapus, di tipe-ex ataupun di delete. Sayangnya kehidupan tidak bisa seperti itu. Sekali melangkah, sekali mengambil keputusan, maka hal itu yang akan ditempuh, seumur hidup, jika ada kesalahan, hanya bisa diambil pelajaran.

Asiknya tulisan, kita bisa menentukan alur cerita,apakah yang berakhir dengan bahagia atau sedih yang menggantung. Dalam kehidupan, umat muslim ada, koridor yang sesuai, hanya dengan Al-Qur’an dan Asunnah. arena setiap kita ingin akhir yang bahagia, yaitu Surga yang telah ALLAH janjikan.

Layaknya cerita fantasi, kita bebas berangan-angan dengan cerita tersebut. Sayangnya aktivitas dunia itu bukan sebatas angan yang membahagiakan, ia harus ditempuh dengan berbagai kesusahan. Karena bagi hambanya yang taat, janji Allah itu cukup baginya.




Jumat, 19 Mei 2017

TEMAN :(


Hal yang paling disesalkan adalah ketika tidak menjadi pengingat bagimu.
Bukan kah kita teman ?
Bukan kah teman selalu mengingatkan dalam kebaikan ?
Sejatinya teman yang baik adalah yang berani menegur ketika melihat kejelekan pada diri temannya
Ia yang berani tanpa memperdulikan perasaan temannya
Mana yang penting perasaan temannya atau dosa ?
Pada akhirnya semua dilakukan karena rasa sayang, rasa cintanya
Karena kelak ia ingin dikumpulkan bersama dengan temannya di surgaNYA

Bolehkah aku bermohon padamu ? berhentilah bersedih, karena ALLAH selalu ada, tak pernah meninggalkanmu
Jangan kau percaya ia, manusia-manusia dengan mulut manisnya berjanji memberikan kau kebahagiaan
Mengapa kau masih mau bersedih hanya karena dia ? dia yang bahkan mungkin tak memikirkanmu
Cukup sudah bersedih , pasang wajahmu yang sesungguhnya, jangan lagi kau tutupi wajah kesedihanmu didepan kami, temanmu sendiri.

Maafkan aku teman, jika perhatianku tak selalunya berfokus padamu
Maafkan aku yang tak tahu kegelisahan yang kau alami
Ketahuilah, kamu selalu ada dalam doaku
1952017-pergantian malam-ditengah pergulatan batin


Kamis, 18 Mei 2017

TANGISAN PEJUANG

Kadang dipikirnya suatu tangisan berarti kesedihan
Tidak selamanya
Beberapa tangisan kebahagiaan itu seperti hari ini
Liat kamu sehat dan baik-baik saja itu suatu hal yang mengharukan
Menangis lah sayang! Menangis yang keras! Tunjukkan pada dunia bahwa kamu dapat bertahan
Toh kamu hari ini adalah hasil dari perjuanganmu kemarin

Bahkan sejak kamu masih jadi sperma, kamu sudah berjuang untuk menaklukan sperma-sperma yang lain untuk masuk menembus dinding itu
Hari ini jika kamu bersedih, jika kamu putus asa, ingat kembali perjuanganmu
Ingat kembali bahwa kamu memang telah dilahirkan jadi pejuang, maka jangan berhenti
Menangis yang keras! Esok kamu harus lebih kuat dari hari ini. Jangan jatuh sakit, Karena kamulah yang akan menjadi pejuang-pejuang selanjutnya

Ingatlah hari ini sayang! Ingat bahwa tangisanmu dulu pernah begitu lantang hingga teman disampingmu terjaga
Jangan pernah malu dengan identitasmu, setidaknya itu yang menjadi pembeda bagimu dengan yang lain
Dan ingat, pejuang akan terus berjuang, untuk hidupnya, untuk akhiratnya.
18 Mei 2017- pergantian malam-bersama tangisanmu