Menulis itu seperti memlilih. Kita bisa memilih hal apa yang ingin kita tulis, apa yang ingin kita tampilkan, agar pembaca dapat mengerti tulisan kita.
Kehidupan ibaratnya seperti itu, memilih, apakah ingin konsisten melakukan perbuatan yang melanggar syariat, atau taat terhadap aturan agama.
Enaknya Tulisan, kalo salah sisa dihapus, di tipe-ex ataupun di delete. Sayangnya kehidupan tidak bisa seperti itu. Sekali melangkah, sekali mengambil keputusan, maka hal itu yang akan ditempuh, seumur hidup, jika ada kesalahan, hanya bisa diambil pelajaran.
Asiknya tulisan, kita bisa menentukan alur cerita,apakah yang berakhir dengan bahagia atau sedih yang menggantung. Dalam kehidupan, umat muslim ada, koridor yang sesuai, hanya dengan Al-Qur’an dan Asunnah. arena setiap kita ingin akhir yang bahagia, yaitu Surga yang telah ALLAH janjikan.
Layaknya cerita fantasi, kita bebas berangan-angan dengan cerita tersebut. Sayangnya aktivitas dunia itu bukan sebatas angan yang membahagiakan, ia harus ditempuh dengan berbagai kesusahan. Karena bagi hambanya yang taat, janji Allah itu cukup baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar