Rasanya perlu ngetik
ini.ceritakan hal-hal yang sudah terjadi 1 tahun belakangan. Tapi gak akan
diketik per time line-an. Tapi mau ketik per sektor apa yang telah dilewati dimulai
dari.. you know lah wkwk silahkan tebak sendiri hehe
Awal tahun ternyata jadi
keputusan yang berat untuk mengakhiri taaruf, sebenarnya bukan berat hanya saja
lika-likunya sudah terlalu dalam, hingga akhirnya melepas dan tidak
mempertahankan. Nyatanya bulan berikutnya lamaran.. dan 5 bulan selanjutnya
nikah. Benar-benar ngerasa ini apa betulkah ? wkwk. Bukan gak percaya.. hanya
saja bisa ya perubahan nya terjadi sekilat itu ? tapi apa yang tidak jika allah
tlah berkehendak. Flashback..gila malu-malu digandeng dsb, ternyata aku juga
punya malu gaes ;’) wkwk. Udah ya. Romantisnya lewat.
Momen selanjutnya LDM, salah satu
senior ingatin. Katanya harus kuat nantinya. Pertamanya gak ngerti harus kuat
apa ? setelah dijalani akhirnya mengerti... banyak hal yang harus dikuatin, ini
ngetik aja masih di-kuat-in, you know rasanya waktu galau lama? *nanya ke
diriku yang dulu* Gitu yang aku rasakan sekarang, nyeri dadanya gak
ilang-ilang, even aku yang anak medis sendiri gak tau ini apa. Besok-besok
kayaknya harus cek EKG deh. Pas nge cek sambil mata bengkak wkwk
Udah lah ya ? ngeluh gak akan
menyelesaikan apa-apa. Apa yang terjadi sekarang cukup disyukuri, toh semua
akan lewat, layaknya tahun lalu aku nangis karena perkara “nikah” sekarang juga
nangis perkara pasca nikah ckck. Emang ya, orang yang bawaannya melankolis
dan mau dia sebelum atau sesudah ya kalo
dari sananya begitu bakalaaan seperti itu.
Sisi lain tentunya aku bersyukur
dong. Dapat dia yang dewasa, yang bisa nasehatin blabla, tentunya bisa
ditanyain perkara dakwah, yang bisa nasehatin 1 jam hanya bahas 1 topik
otolongg wkwk.
Pada akhirnya cuman mau bilang
nikah itu definisinya apa sih ? cuman mau cari bahagia dengan adanya pasangan
baru dalam hidup kamu ? cuman mau jadikan
“status” ini pelarian dari pertanyaan lainnya atau apa ? buat definisimu
sendiri. Perlu bocoran kah ? wkwk. Satu lagi suami itu sebenarnya apa ? tempat
kamu yang-yangan dengan dia atau apa ? ini lagi nasehatin ke diri sendiri ya.
Tapi kalo aku ditanya untuk
definisi itu, aku akan jawab. Nikah hanya salah satu dari berbagai media untuk
lebih dekat beribadah kepadaNya, dan suami adalah partner, sebagai teman,
penasehat terbaik atau yang akan saling mengingatkan jika salah satunya sudah
muali keluar koridor. Ingatkan aku ya ?
Tahun ini juga alhamdulillah
wisuda, terus buat seminar besar sekelas internasional, memilih internship di
poso yang awalnya maunya dimorowali. Masya allah, milih di poso itu ya..
menurutku gak pernah salah, segi ilmu dapat, segi pendapatan dapat, segi dakwah
dapat..
Sudah 6 bulan di poso. Alasan
kemarin kenapa milih poso awalnya karena daerah konflik jadi kepikiran mungkin
bakalan dapat kasus kena peluru gitu kan wkwk. Tapi ternyata belum dapat kasus
seperti itu. Disisi lain malah dapat kasus yang unik-unik lainnya. Ini pertama
kalinya merantau yang betul-betul merantau jauh dari siapa-siapa dan tidak ada
keluarga sama sekali.
Poso.. terkenal karena daerah
konfliknya. Selebihnya ketika datang pertama kali malah kesanya kota yang
ramai, dan tidak terlalu luas, jadi jangkauan kemana-mana mudah. Yang paling
berkesan selama 6 bulan ini sisi keagamaanya wilayah ini. Mereka (baik
muslim/ataupun penganut agama lainnya) sangat mendalami apa yang mereka anuti. Contohnya
muslim disini, selalu buat kegiatan pawai akbar atau masyiroh/ turun kejalan
terkait permasalahan umat pakai bendera tauhid, selalu as always kajian ditiap
kelurahannya, ada daerah yang tentunya mayoritas non pastinya gak bikin kajian.
Salah satunya yang menarik ya seperti sekarang, malam pergantian tahun
namun mesjidnya dipenuhi untuk dzikir
ataupun putar murottal (alasan dari berbagai alasan lainnya kenapa gak pulang
balik ke palu untuk ikut liburan).
Hal menarik selanjutnya terkait
poso selain makanan serba “seafoodnya” adalah sisi politiknya. Isu yang hangat
terkait pengerukan danau poso yang tujuannya menambah debit volume air untuk
pasokan listrik se daerah poso, namun nyatanya sebagian besar listriknya
digunakan untuk keperluan lain di “kota lain” tentunya.
Isu lain berupa dibentuknya
komunitas-komunitas yang dengan sengaja menamakan serta mengidentitaskan
dirinya sebagai pemuda daerah yang memiliki tujuan untuk membendung radikalisasi
yang ada didaerah ini. Sayangnya radikal yang dimaksud tidak memiliki definisi
yang jelas dan cenderung berkonotasi negatif, bagi beberapa orang hal ini hanya
berarti biasa, namun jika kita lebih “ jeli” dalam memperhatikan ternyata ada
maksud lain dibalik hal ini. Paragraf ini akan dibuat ulasan lebih jauh, untuk sementara
tulisan ini saya sudah sampai sini. Sekian. Dadahh
Poso-Lawanga
21.43 WITA
31 Desember 2019 –menunggu pergantian
tahun masehi
Ditemani kipas angin turbo merk
miyako.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar